Punyarakyatcom-Tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan kita di lingkungan masyarakat dilihat dari seberapa sukses kita dalam kehidupan. Semakin kita sukses, maka akan semakin diakui dan diapresiasi oleh masyarakat setempat. Maka dari itu, orang berlomba-lomba untuk menjadi pintar agar bisa sukses di kemudian hari. Memberikan berbagai les untuk anak-anaknya agar bisa mempelajari materi lebih awal daripada yang lain. Akan tetapi, disisi lain orang pintar tidak bahagia dan tidak sukses di dalam kehidupan. Mengapa bisa terjadi?
Definisi sukses menurut setiap orang mungkin memiliki kemiripan yaitu ketika mereka mampu secara finansial, mempunyai prestasi dan mendapatkan penghargaan serta bahagia memiliki pasangan hidup dan pertemanan yang baik. Sedangkan gagal kebalikannya, tidak mampu secara finansial, banyak hutang, hingga pasangan pun tak ada. Sayangnya, di kehidupan nyata justru orang pintarlah yang sering sekali gagal. Menurut sebuah artikel mengatakan bahwa orang pintar gagal bukan karena faktor eksternal melainkan internal yang berarti dari diri sendiri.
Faktor internal tersebut diantaranya:
1. Meremehkan skill lain di luar keahliannya
Kebanyakan orang pintar hanya fokus pada satu bidang saja, contohnya materi pelajaran. Sedangkan skill yang lain tidak mereka asah. Alhasil mampu menguasai secara teori, namun tidak secara praktik.
2. Orang pintar cenderung susah kerja sama