PunyaRakyat.com – Kemarin malam, seorang teman meminta saya menemuinya untuk membicarakan sesuatu hal. Tidak banyak yang dibicarakan, jam 12 malam sudah selesai. Ketika hendak berpamitan pulang, ayah teman saya datang, lalu sedikit demi sedikit membuka obrolan. Oleh karena itu, akhirnya niat hendak pulang saya putuskan untuk ditunda. Tak disangka, obrolan berlangsung cukup lama, sampai jam 3 pagi. Semua agenda lain yang rencananya akan saya laksanakan malam itu pun saya tunda juga.
Obrolannya memang tidak terlalu spesifik mengarah kemana. Yang saya tangkap, dia menceritakan banyak sekali pengalamannya di dunia kerja dan kehidupan di desa. Walaupun begitu, saya tetap mendengarkannya dengan saksama. Di tengah obrolan, dua orang yang terkonfirmasi mengalami gangguan jiwa lewat di depan kami. Ayah teman saya langsung menawarkan masing-masing mereka sebatang rokok. Salah satunya mau.
Ayah teman saya ini bercerita bahwa keduanya menjadi seperti itu karena frustrasi dalam urusan cinta. Ada yang karena ditolak dan lain-lain. Saat itu saya merenung, kok sampai begitu ya. Sepertinya, ketika menjalin hubungan dengan seorang perempuan, mereka memiliki pengharapan yang terlalu berlebihan kepada seorang perempuan yang didambakannya. Sehingga, ketika perempuan tersebut tidak menerimanya menjadi seorang suami, akhirnya pikiran atau kondisi psikologisnya kacau, terganggu.