Punyarakyat.com | Surabaya – Keluarga pasien bernama Asiasi (52) yang meninggal karena antre di ruang ICU RSUD dr Soewandhie, mengungkapkan alasan menolak dirujuk ke rumah sakit lain, karena takut dengan resiko yang tak diinginkan.
Diketahui, pasien ibu Asiasi pada Sabtu (27/5) tiga hari menunggu di IGD. Kemudian, Senin (29/5) masuk ke kemar teratai dan Selasa (30/5) ke ruang ICU namun masih penuh. Lalu, besoknya, (31/5) masuk ke ruang ICU namun telah meninggal dunia.
Keluarga pasien, anaknya, Dea mengungkapkan saat ditawari pihak RSUD dr Soewandhie untuk merujuk ibunya ke rumah sakit lain, dirinya mendapatkan opsi dari petugas. Opsi tersebut adalah jika dirujuk ke lain pasien beresiko tinggi yang berujung pada kegawatan. Apalagi, ICU di rumah sakit lain kemungkinan juga penuh.
“Yang tanda tangan aku (menolak rujuk) karena ada petugas bilang takut kalau terjadi apa-apa di jalan, belum tentu di RSUD dr Soetomo dapat kamar. ‘saya gak mendoakan kalau meninggal di jalan gimana’, kata gitu petugasnya,” kata Dea, menjelaskan yang disampaikan petugas, saat ditemui awak media di rumahnya, Jalan Tanah Merah Selatan, Kenjeran, Surabaya, Jumat (2/6/2023).
Karena pihak RSUD dr Soewandhie itu memberikan saran seperti itu, keluarga pasien pun tak ingin ibunya mendapatkan resiko itu hingga akhirnya menyetujui surat penolakan rujukan rumah sakit lain.