PunyaRakyat.com – Wilayah Cianjur, Jawa Barat Dilanda Gempa Berkuatan 5,6 SR yang Tewaskan 56 0rang dan Ratusan Luka-luka Sampai Pihak Rumah Sakit Kewalahan.
Wilayah Cianjur dan sekitarnya pada tanggal 21 November 2022 dilanda gempa bumi berkekuatan 5,6 SR melanda pulau utama Indonesia di Jawa, yang memicu tanah longsor dan bangunan yang runtuh.
Melansir The Gurdhian menyebut Survei Geologi AS mengatakan gempa itu berpusat di wilayah Cianjur provinsi Jawa Barat pada kedalaman 6,2 mil (10 km). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan setidaknya 56 orang telah tewas dan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat. Menurut ). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Begitu banyak bangunan yang runtuh dan hancur Ada warga yang terjebak di tempat-tempat terpencil sehingga diperkirakan jumlah korban luka dan kematian akan meningkat seiring waktu
“Begitu banyak bangunan yang runtuh dan hancur,” katanya. “Ada warga yang terjebak di tempat-tempat terpencil … jadi kami berasumsi bahwa jumlah korban luka dan kematian akan meningkat seiring waktu.” Kata Ridwan Kamil
Jenderal Suharyanto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengatakan rumah sakit Sayang terdekat tidak memiliki aliran listrik setelah gempa, sehingga menghambat upaya untuk merawat para korban, dan dibutuhkan lebih banyak staf medis.
Mus Mustopa, yang tinggal di Padaluyu, sebuah desa di Cianjur, mengatakan kepada Kompas TV Indonesia bahwa dia membantu sebuah keluarga menemukan jenazah seorang wanita berusia 80 tahun yang meninggal akibat gempa. Itu terjadi secara tiba-tiba, katanya. “Saya tidak siap dan melihat rumah-rumah menjadi puing-puing… Sekitar 50 rumah rusak, dengan sekitar 10 rusak berat.”
Beberapa kejadian longsor dilaporkan terjadi di Cianjur. Puluhan bangunan rusak, termasuk pesantren, rumah sakit, dan fasilitas umum lainnya, kata BNPB. Informasi masih dikumpulkan tentang jumlah korban dan kerusakan, tambah badan itu.
Petugas penyelamat dan relawan mencari korban yang terjebak atau terluka di bawah reruntuhan bangunan yang runtuh.
“Aku pingsan. Sangat kuat,” kata Hasan, pekerja konstruksi yang dirawat di RSUD Cianjur, kepada Associated Press. “Saya melihat teman-teman saya berlari untuk melarikan diri dari gedung. Tapi saya terlambat untuk keluar dan tertabrak tembok.”
Gempa tersebut dirasakan di ibu kota Indonesia, Jakarta, sekitar 62 mil jauhnya, di mana beberapa bangunan dikosongkan, dan gedung-gedung tinggi diguncang.
Sistem Pager Survei Geologi AS memperkirakan bahwa hingga 242.000 orang terkena “guncangan sangat kuat” dan hingga 978.000 orang terkena “guncangan kuat”.
Mayadita Waluyo, seorang pengacara berusia 22 tahun, mengatakan kepada Agence France-Presse bahwa para pekerja yang panik berlarian keluar dari gedung mereka di Jakarta saat gempa terjadi.